Salah satu tradisi merayakan Iduladha adalah makan masakan dari daging kambing bersama keluarga. Meski di hari-hari biasa pun kita bisa makan satai atau sup kambing, momen hari raya membuatnya lebih terasa istimewa.

 

Dibandingkan daging sapi, daging kambing di Indonesia memang kurang populer untuk dijadikan menu sehari-hari. Biasanya hanya pada perayaan atau hari istimewa, seperti resepsi pernikahan atau akikah anak untuk umat Muslim, daging kambing hadir. Harus diakui banyak orang tidak suka daging kambing karena baunya yang khas.

 

Ada lagi nih Gengs, daging yang kadang keliru dinyatakan sebagai daging kambing karena memang rasa dan baunya yang mirip, yaitu daging domba. Kira-kira Kamu bisa membedakan enggak? Dari segi fisik mudah sekali membedakan, kambing itu berbulu halus dan lurus sedangkan domba berbulu tebal berwarna putih. Nah, tokoh dalam film kartun Shaun The Sheep itu adalah domba ya, bukan kambing. Bulu domba juga bisa dijadikan benang wool.

Baca juga: Daging Merah Harus Dihindari? Mitos, Gengs!


Daging kambing kerap dikaitkan dengan kandungan kolesterol tinggi. Bagaimana dengan daging domba? Berikut ini beberapa fakta perbedaan daging kambing dan domba, termasuk mana yang lebih baik dikonsumsi!



Daging kambing lebih banyak dikonsumsi orang Asia

Dilansir dari quora.com, baik daging kambing maupun domba memiliki perbedaan rasa yang unik. Kambing lebih lezat diolah menjadi makanan dengan rasa dan bumbu yang kuat, seperti kari dan gulai. Masakan ini mudah ditemui di negara-negara Asia, seperti India, Timur Tengah, hingga Asia Tenggara.

 

Sebaliknya, domba atau lamb lebih dipilih orang Eropa, Amerika, dan Australia sebagai hidangan yang lebih ringan, cukup dengan di-chop atau di-grill tanpa banyak bumbu. Mengapa? Karena daging domba teksturnya lebih lembut dengan bau yang tidak terlalu menyengat seperti kambing. Domba menjadi komoditi peternakan di Australia dan Selandia Baru, sehingga hidangan domba sangat populer di sana maupun di negara Eropa dan Amerika.

Baca juga: 5 Tips Barbecue Sehat

 

Ganti Makanan ini Dengan Makanan Itu - Guesehat

 

Mana yang lebih Sehat?

Selain memiliki rasa dan tekstur unik, baik daging kambing maupun domba ternyata sama sehatnya jika dibandingkan dengan daging merah, yaitu daging sapi atau babi. Dilansir dari timeofindia.com, para ahli nutrisi menyatakan bahwa daging kambing memiliki banyak nilai gizi yang sangat baik untuk kesehatan. Bahkan berdasarkan fakta yang mengejutkan, daging kambing itu rendah kalori, kolesterol, total lemak, dan lemak jenuh! Berkebalikan dari yang kita percayai selama ini.

 

Untuk satu porsi dengan berat yang sama, daging kambing juga memiliki kandungan zat besi dan potasium yang lebih tinggi dibandingkan daging babi, sapi, atau ayam. Kandungan zat besi daging kambing sedikit lebih tinggi daripada daging domba. Ditambah lagi, kandungan garam daging kambing lebih rendah.

 

Namun seperti halnya daging hewan lain, mustahil keduanya bebas lemak. Hanya saja tak perlu khawatir, sebab lemak pada daging kambing jauh lebih tipis dibandingkan daging sapi dan babi. Jadi, sangat ideal sebagai sumber protein bagi Kamu yang tengah menjalani diet.

 

Bukan berarti domba tidak sehat, Gengs. Dikutip dari healthline, daging domba juga kaya akan zat besi, terutama daging domba muda yang umurnya kurang dari satu tahun. Di negara Barat, daging domba tua disebut mutton. 

 

Selain kualitas protein yang baik, daging domba juga kaya akan aneka vitamin dan mineral yang baik untuk diet sehat. Jadi, bicara mana yang lebih sehat, daging kambing dan domba bisa saling menggantikan. Keduanya lebih dianjurkan dibandingkan daging sapi.

Baca juga: 8 Makanan Kaya Protein yang Baik untuk Ibu Hamil dan Menyusui
 

Fakta lemak dan protein

Komponen gizi utama pada daging kambing dan domba adalah protein. Kandungan protein pada domba tanpa lemak sekitar 25-26%. Protein pada daging domba tersusun dari asam amino penting berkualitas tinggi, yang bermanfaat untuk pertumbuhan dan memelihara kesehatan jaringan tubuh. Atlet yang tengah membentuk otot dan pasien pascaoperasi dianjurkan banyak mengonsumsi daging domba atau kambing.

 

Sedangkan kandungan lemaknya sangat lengkap. Berbagai jenis lemak tersedia di daging domba, tergantung bagaimana perlakuan peternak memberikan makanan pada domba-dombanya. Kandungan lemak pada daging domba sekitar 17-21%, terdiri dari lemak jenuh dan lemah tak jenuh dalam jumlah yang seimbang. Namun kandungan lemak pada daging domba lebih rendah daripada lemak pada daging sapi atau daging babi.

 

Jadi tidak perlu takut mengonsumsi daging kambing atau domba lagi sekarang. Selama tidak dikonsumsi berlebihan, banyak manfaat dari daging domba dan kambing, terutama dari kandungan proteinnya.(AY/AS)