Pada umumnya, tekanan darah tinggi atau hipertensi memang disebabkan oleh faktor-faktor yang bisa dikontrol, seperti diet dan kurang olahraga. Namun, terkadang hipertensi juga bisa disebabkan oleh faktor tak terkontrol, seperti umur dan etnis.

 

Tahukah Kamu kalau cuaca atau iklim juga bisa mengganggu stabilitas tekanan darah? Menurut portal kesehatan Mayo Clinic, berada di cuaca panas ataupun di bawah cahaya matahari dalam waktu yang lama dapat menurunkan tekanan darah.

Baca juga: Kendalikan Hipertensi dengan Cara Ini

 

Menurut ahli, tekanan darah umumnya akan meningkat di musim dingin dan menurun di musim panas. Suhu yang lebih tinggi (panas) menyebabkan pembuluh darah melebar atau membesar, sementara tubuh mencoba menurunkan suhu internalnya. Hal tersebut menyebabkan tersisanya banyak ruang kosong di arteri dan vena, sehingga tekanan darah menurun.

 

Sementara itu, suhu yang rendah menyebabkan pembuluh darah menyempit. Kondisi tersebut meningkatkan tekanan darah, karena semakin banyak juga tekanan yang dibutuhkan untuk mendorong darah lewat pembuluh darah.

 

Jadi, tekanan darah memang bisa dipengaruhi oleh perubahan pola cuaca secara tiba-tiba. Tubuh dan pembuluh darah bisa bereaksi secara tiba-tiba terhadap perubahan iklim, kelembapan, tekanan udara, bahkan angin yang drastis.

 

Namun menurut ahli, perubahan tekanan darah akibat cuaca lebih umum menyerang orang berusia 65 tahun ke atas. Selain itu, ahli mengingatkan bahwa kenaikan berat badan dan penurunan aktivitas fisik selama musim dingin bisa meningkatkan tekanan darah.

 

Sebuah penelitian pada tahun 2013 dari University of Glasgow menemukan bahwa udara dingin bisa memengaruhi tekanan darah. Dari tahun 1970 hingga 2011, sejumlah 169.000 peserta yang ikut serta dalam penelitian diukur tekanan darahnya. Peneliti mencoba memeriksa jika cuaca benar-benar memengaruhi tekanan darah atau tidak. Dari penelitian tersebut, ditemukan bahwa cuaca memang memengaruhi tekanan darah.

 

Baca juga: Masih Muda, Masa Sih Kena Hipertensi?

 

Menurut The British Heart Foundation, cuaca dingin bisa menimbulkan risiko kesehatan, terutama kalau Kamu punya masalah jantung. Berdasarkan penelitian, cuaca dingin membuat jantung harus bekerja lebih keras untuk menghangatkan tubuh. Oleh sebab itu, detak jantung dan tekanan darah juga akan meningkat. Perubahan tersebut bisa menyebabkan masalah pada jantung, terutama jika Kamu memang sudah punya penyakit jantung.

 

Jika hasil pemeriksaan tekanan darah menunjukkan 140/90 mmHg atau lebih, berarti Kamu dianggap sudah mengidap tekanan darah tinggi. Jadi, kalau di saat cuaca dingin pemeriksaan tekanan darah menunjukkan hasil tersebut, Kamu perlu berhati-hati.

 

Sebaliknya, risiko Kamu terkena serangan jantung akan menurun jika sedang berada di cuaca panas. Selain itu, menurut penelitian, makanan di musim panas juga bisa menurunkan tekanan darah, termasuk buah-buahan seperti stroberi, blueberry, dan alpukat.

 

Dari penjelasan di atas, sudah jelas bahwa cuaca memang bisa memengaruhi tekanan darah. Di Indonesia, musim yang dominan adalah musim panas. Karenanya, Kamu perlu mewaspadai kondisi tekanan darah rendah. Namun, banyak juga orang Indonesia yang mengalami tekanan darah tinggi akibat gaya hidup tidak sehat.

Baca juga: Apa Sih Gejala Naiknya Tekanan Darah?

 

Pada dasarnya, memang tidak ada yang bisa dilakukan untuk mencegah kondisi perubahan tekanan darah akibat cuaca. Pasalnya, cuaca atau iklim tidak bisa diubah. Oleh sebab itu, ahli merekomendasikan agar memperhatikan dan mencegah tekanan darah tinggi dari faktor risiko yang bisa dikontrol, misalnya mengonsumsi lebih banyak buah dan sayur, menurunkan konsumsi garam dan alkohol, serta lebih banyak berolahraga.

 

Kalau Kamu tidak sempat berolahraga, ahli merekomendasikan agar banyak berjalan kaki. Membiasakan berjalan kaki, meski tidak lama, bisa menurunkan risiko tekanan darah dalam jangka panjang. (UH/AS)

 

Memilih Obat Hipertensi