Siapa nih Geng Sehat yang memelihara kucing, namun sering kali tidur dengan kucing? Beberapa dari Geng Sehat mungkin bingung, sebenarnya bolehkah tidur dengan kucing?  Sebenarnya, ada berbagai manfaat positif tidur dengan kucing di kasur setiap malam. Manfaat tersebut di antaranya memberikan rasa aman, serta emosi dan fisik pun dinilai menjadi lebih baik. Tidur dengan kucing di kasur juga dapat mengurangi stres karena kucing memberikan kehangatan dan rasa nyaman.

  

Menurut Dr. Steve Weinburg, seperti dikutip dari Healthline, tidur dengan kucing berpotensi mengurangi rasa cemas dan takut pada malam hari. Meski dapat memberikan beragam manfaat, namun tidur dengan kucing di kasur juga memiliki kekurangan, lho. Saat Kamu sering tidur dengan kucing, kucing akan merasa wilayah itu merupakan miliknya dan merasa gelisah saat orang lain berada di wilayah tersebut. 

 

Baca juga: Apa Benar Bulu Kucing Penyebab Toksoplasma?

“Kucing merupakan hewan nokturnal. Manusia akan terganggu jika tidur bersama kucing karena kucing biasanya bangun pada jam yang sangat awal. Saat bangun, mereka akan bermain dan mengganggu manusia, dengan menggaruk hingga menggigit,” ungkap Dr. Steve.

 

Menurut Dr. Jennifer Maniet yang merupakan dokter hewan di Amerika, tidak aman bagi bayi untuk tidur dengan kucing karena dapat dengan tidak sengaja membahayakan bayi, nih. Yup, Dr. Jennifer menilai kalau bayi bisa saja mencekik ataupun mencakar tubuh ataupun wajah saat bayi sedang tertidur.

 

“Jika kucing terkejut atau takut, bayi bisa saja digigit, dicakar, ataupun diinjak saat kucing mencoba untuk kabur, berlari, hingga melompat. Goresan dan gigitan dari kucing berisiko menularkan penyakit ke bayi,” ungkap Dr. Jennifer. Oleh karena itu, sebaiknya kucing tidur dengan bayi atau tidak berada di kamar bayi saat tidur. 

 

Selain itu, berbeda dengan kucing rumahan, kucing liar yang diajak tidur bersama di kasur dapat memberikan beragam ancaman pada manusia. Hal ini, menurut Dr. Jennifer, karena kucing liar lebih banyak memiliki kontak dengan hewan pembawa penyakit lainnya, seperti cacing, kutu, nyamuk, dan serangga lainnya. 

 

“Semua pembawa ini berpotensi mengirimkan penyakit, seperti virus, bakteri, parasit, dan banyak infeksi lainnya. Tempat kotoran kucing rumahan juga dapat meningkatkan risiko penyakit bagi manusia di rumah,” tambah Dr. Jennifer.

 

Baca juga: 7 Manfaat Memelihara Kucing bagi Kesehatan



Ditambahkan Dr. Jennifer, orang-orang dewasa dan anak-anak dengan sistem kekebalan yang terganggu dapat berisiko lebih tinggi tertular penyakit dari hewan. “Jangan selalu berada di sisi kucing saat Kamu menunjukkan gejala penyakit, seperti rambut rontok, ruam kulit, bersin, batuk, lesu, muntah, atau diare,” jelasnya. 

 

Oleh karena itu, cara terbaik untuk mengurangi risiko kesehatan yang berasal dari hewan peliharaanmu, menurut Centers for Disease Control and Prevention Amerika Serikat ialah dengan membawa kucing secara rutin ke dokter hewan untuk pemeriksaan dan memberikan vaksin. 

 

“Selalu periksakan hewan peliharaan Kamu, seperti yang dianjurkan dan diarahkan oleh dokter hewan. Hal ini dilakukan untuk menentukan status kesehatan hewan peliharaan secara keseluruhan dan untuk memastikan hewan peliharaanmu tetap bebas dari penyakit,” ungkapnya. 

Baca juga: Tetap Sehat Memelihara Kucing? Ini Tipsnya!

 

Tidur bersama kucing memang tidak disarankan apalagi kalau kucing itu merupakan kucing liar dan Kamu sedang dalam kondisi yang kurang bugar atau tidak fit karena ditakutkan dapat memindahkan pembawa penyakit kepada manusia. Bayi juga tidak disarankan tidur bersama kucing tanpa pengawasan orang tua untuk menghindari risiko cakaran atau gigitan akibat kucing yang terbangun karena kaget ataupun takut. (TI/AY)

 

manfaat memelihara kucing