Mengelola diabetes antara lain diukur dengan menjaga gula darah senormal mungkin, jika perlu sama seperti orang tanpa diabetes. Tujuannya hanya satu, agar tidak terjadi komplikasi serius akibat gula darah yang tidak pernah mencapai target. Indikator paling akurat untuk menunjukkan kadar gula darah adalah nilai HbA1c.

 

Dikutip dari diabetes.org, kadar gula darah yang normal (seperti orang tanpa diabetes) berkisar antara 70 dan 130 mg/dL sebelum makan, serta kurang dari 180 mg/dL dua jam setelah makan. Nilai HbA1c yang diukur setiap 3 bulan sekali harus kurang dari 7%.

 

Angka tersebut menjadi target bagi penderita diabetes. Tetapi target kadar gula darah itu sangat individual. Masing-masing penderita diabetes mungkin memiliki target yang berbeda. Dokterlah yang akan menentukan berapa target gula darah Kamu.

 

Baca juga: Penderita Diabetes Wajib Tahu Tes HbA1c



Berapa Target Gula Darah?

Setelah terdiagnosis diabetes, maka dokter, ahli nutrisi, dan mungkin edukator diabetes bisa menentukan berapa target gula darah Kamu. Mereka juga akan membuatkan panduan bagaimana cara mencapainya.

 

Maka sebaiknya pilih dokter yang komunikatif, dan bersedia menjelaskan dengan rinci bagaimana mengelola diabetes dengan benar. Karena keberhasilan pengendalian gula darah sehingga terhindar dari komplikasi dimulai dengan pemahaman yang benar tentang penyakit diabetes.

 

Baca juga: Cara Menjaga Gula Darah Normal bagi Penderita Diabetes
 

Ketika gula darah Kamu saat terdiagnosis sangat tinggi, tentu upaya yang dilakukan harus lebih intensif agar mencapai target gula darah mendekati normal. Pernah dilakukan penelitian untuk melihat perbedaan perlakuan antara penderita diabetes yang menjalani terapi standar dengan terapi intensif. Kira-kira mana yang hasil pengendalian gula darahnya lebih baik?



Melalui penelitian yang disebut Diabetes Control and Complications Trial (DCCT), penderita diabetes, kebetulan yang diteliti adalah penderita diabetes tipe 1, yang menjalani terapi intensif ternyata mencapai kadar gula darah lebih rendah dibandingkan pasien yang hanya menjalani terapi standar saja.

 

Baca juga: 7 Mitos yang Salah Kaprah Tentang Obat Diabetes

 

Target Harus Dilihat Sesuai Kondisi Pasien

Tetapi apakah ini berlaku untuk semua penderita diabetes? Ternyata tidak. Seperti disebutkan di atas, target pencapaian gula darah setiap pasien berbeda. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari University of Chicago Medicine menunjukkan, ada beberapa pasien diabetes yang target HbA1c-nya justru harus di atas 7%.

 


Dr. Neda Leiteerapong, selalu peneliti menjelaskan, “Target HbA1c setiap pasien diabetes harus disesuaikan dengan beberapa kondisi misalnya berapa tahun pasien sudah menderita diabetes, usia pasien, ada tidaknya komplikasi, dan kondisi kesehatan lainnya. Setelah disesuaikan dengan faktor-faktor di atas, ternyata lebih dari separuh penderita diabetes dewasa di Amerika Serikat memiliki target HbA1c lebih tinggi dari yang direkomendasikan yaitu 7%.”

 

Mengapa begitu ya? Kata Leiteerapong, kadang mematok target terlalu rendah menjadi tidak masuk akal bagi sebagian pasien, terutama penderita diabetes yang sudah tua dan memiliki komplikasi. “Mematok target HbA1c di bawah 6,5% justru akan membahayakan bagi pasien ini,” ujar Leiteerapong. 

 

Tetapi tambahnya, pasien yang masih muda dan baru teridagnosis diabetes (kurang dari 5 tahun) dan belum memiliki komplikasi, maka target HbA1C harus serendah mungkin di bawah 7%.  

 

Baca juga: Penderita Diabetes Lebih Rentan TBC, Ayo Tes!

 

Bagaimana Mencapai Target Gula Darah Normal?

Dari hasil beberapa penelitian yang sahih dan dapat dipertanggungjawabkan, inilah langkah-langkah yang harus dilakukan penderita diabetes untuk mencapai target gula darah normal:

  1. Lakukan diet, olahraga, dan pengendalian berat badan. Ini adalah kunci mengelola kadar gula darah.

  2. Kontrol gula darah secara ketat akan menurunkan risiko komplikasi kerusakan berbagai organ yang mematikan.

  3. Untuk mencapai level HbA1c kurang dari 7,0%, maka penderita diabetes harus memiliki rata-rata kadar gula di bawah 154 mg/dL. ADA juga merekomendasikan kadar gula puasa di bawah 131 mg/dL dan gula darah setelah makan maksimal di bawah 180 mg/dL.

  4. Penderita diabetes harus patuh minum obat antidiabetes maupun insulin. Namun jangan lupa memantau setiap gejala hipoglikemia.

  5. Jangan lupa cek juga koletserol dan tekanan darah secara berkala.

 

Diabetes adalah penyakit kronis yang sangat serius dan harus dikelola seumur hidup. Fokus pada target gula darah dengan melakukan gaya hidup sehat, pengobatan teratur, olahraga dan memonitor kadar gula darah setiap hari, akan membuat penderita diabetes memiliki kualitas hidup yang baik. (AY)

 

Baca juga: Cek Gula Darah Lebih Mudah dengan Aplikasi Ini