Bagaimana jika Mums dan Dads dikaruniai dua orang anak perempuan atau lebih? Ini berarti, Mums harus menemukan pola pengasuhan tepat agar gadis-gadis kecil Mums tumbuh saling peduli dan menyayangi. Bertepatan dengan Sisters' Day pada tanggal 4 Agustus ini, simak yuk  tips menciptakan hubungan kakak adik yang akrab layaknya sahabat!

Baca juga: Jangan Malu Belajar Menjadi Orangtua yang Baik

 

Tantangan Menjadi Ibu Baru dan Cara Mengatasinya

 

 

Tanamkan rasa empati antara kakak dan adik

Dalam hubungan kakak beradik, tingginya empati dalam diri si Kakak terhadap adik begitu pun sebaliknya amat perlu dipupuk. Dilansir dari askdrsears.com, kurangnya rasa empati di antara saudara, dapat memicu anak tumbuh menjadi pribadi yang berjiwa sosiopat.

 

Tanamkan pada anak-anak untuk berbuat baik kepada saudaranya, sebagaimana mereka ingin diperlakukan oleh orang lain. Dengan mengajarkan demikian, mereka tumbuh menjadi pribadi yang berpikir terlebih dahulu sebelum memperlakukan orang lain.

 

Berikan pujian dengan adil

Penting bagi Mums dan Dads untuk memberikan dukungan positif kepada anak-anak demi membangun kepercayaan dirinya. Cara termudah yang paling efektif untuk membuat si Kecil percaya diri adalah dengan memberikan pujian kepada anak-anak dengan adil. Berikanlah pujian yang tepat kepada setiap anak perempuan berdasarkan tindakan terpuji yang dilakukan dan kelebihannya masing-masing.

 

Hindari memberikan label kepada setiap anak

Hindari menyebut si Kakak dengan panggilan 'si Cerdas' atau si Adik dengan 'si Cantik'. Label yang diberikan oleh orang tua di masa kecil faktanya sering berdampak pada anak hingga ia dewasa. Citra yang Mums dan Dads lekatkan tentang dirinya akan memengaruhi perilakunya dan berdampak pada tumbuh kembangnya.

Baca juga: Anak Perempuan Setara dengan Anak Laki-laki

 

Jangan membanding-bandingkan anak

Inilah penyebab utama munculnya perasaan inferior dalam diri anak, sehingga mendorong munculnya perilaku yang tidak diinginkan antara kakak dan adik. Karenanya, jangan sekali-kali membandingkan adik dan kakak. Setiap anak ingin terlihat istimewa di mata orang tua untuk setiap prestasi yang ia lakukan.

 

Ingat lho Mums, sepanjang hidup anak-anak, akan selalu ada situasi yang membuat mereka merasa dibanding-bandingkan. Misalnya di sekolah, di kegiatan ekstrakulikuler, bahkan di kantor saat ia kelak bekerja. Jadikan keluarga sebagai satu-satunya lingkungan yang membuat mereka merasa aman dari penilaian yang terkesan merendahkan. Hindari komentar yang langsung meruntuhkan rasa percaya diri si Kecil seperti, "Kenapa sih Kamu enggak bisa punya nilai bagus seperti kakak?" 

 

Ikut campur hanya bila diperlukan

Tidak ada kakak dan adik yang tidak bertengkar. Namun, bukan berarti Mums dan Dads mesti selalu ikut campur. Orang tua harus bisa membedakan kapan waktunya perlu menjadi "wasit" dan kapan waktunya cukup menjadi "pengawas" hingga akhir pertengkaran.

 

Dengan berprinsip seperti ini, sama artinya Mums memberi mereka pesan untuk menyelesaikan masalah mereka sendiri. Sebaliknya, jika mereka tidak bisa berdamai, orang tua yang akan mengambil alih situasi dan memberikan konsekuensi.

 

Nah, bagaimana menangani sesi adu argumentasi antara kakak dan adik? Tenangkan mereka dengan mendengarkan penjelasan dari kedua pihak. Cara ini akan membuat anak merasa sama-sama didengarkan dan dihargai sudut pandangnya. Mums dan Dads harus belajar melerai tanpa menggemukkan opini pembelaan yang condong ke satu pihak.

 

Penelitian menunjukkan, kakak dan adik yang memiliki hubungan yang buruk dan tanpa bimbingan orang tua akan tumbuh menjadi orang yang sulit menjalin hubungan baik dengan teman dan rekan kerja ketika ia dewasa. Semakin sering mereka bertengkar, semakin besar pula kemungkinan mereka untuk suka berkelahi saat tumbuh dewasa.

 

Tidak harus dibelikan barang yang sama

Umumnya, orangtua berinisiatif untuk membelikan anak-anak barang yang sama demi mencegah terjadinya argumentasi. Padahal, kebutuhan antara kakak dan adik tidaklah sama. Apalagi jika rentang usia mereka terpaut cukup jauh.

 

Anak-anak cenderung memiliki pemikiran tersendiri tentang konsep adil. Kenyataannya, konsep sama rata tidak bisa diterapkan begitu saja. Mums dan Dads sedini mungkin harus menerapkan konsep adil, yang artinya sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan. Justru, cara ini diharapkan bisa membuat anak-anak tumbuh menjadi sosok yang realistis dan tidak menuntut pada orang tua.

 

Sebagai contoh, Mums merasa sudah waktunya membelikan sepatu untuk adik. Bila si Kakak bertanya,” Kenapa adik dibelikan sepatu, sedangkan aku tidak?” Mums bisa menjawab,” Karena adik baru saja bisa berjalan dan dia membutuhkan sepasang sepatu. Sepatu Kamu kan masih bagus. Nanti kalau sudah rusak, baru kita beli lagi ya, Kak.”

 

Batasi kebiasaan mewariskan barang lama milik kakak

Tidak ada salahnya bila sesekali Mums dan Dads berinisiatif untuk memberikan barang lama milik si Kakak kepada adik demi alasan penghematan. Namun, batasilah keinginan ini. Jangan sampai si Adik terkesan hanya bisa memakai barang “bekas” milik kakak. Apalagi bila kedua gadis kecil Mums memiliki selera, minat, dan penampilan yang berbeda.

 

Menjadi favorit Mums dan Dads setiap hari

Anak-anak memang sama-sama darah daging dari Mums dan Dads, tetapi masing-masing dari mereka pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Karena itu, bila kakak atau adik menanyakan siapa yang Mums dan Dads lebih sukai dari mereka, maka biasakanlah untuk menjawab,”Mums dan Dads sama-sama menyayangi kalian dengan cara yang istimewa.”

 

Katakan bahwa perbandingan kasih sayang Mums dan Dads adalah seperti sinar matahari. Berbagi cahaya mentari sama sekali tidak menjadikan salah satu dari mereka kekurangan kilaunya. Usahakan untuk tidak menyebutkan siapa yang terbaik di antara mereka. Anak-anak tidak mengharapkan Mums dan Dads untuk mengatakan siapa yang lebih baik. Mereka hanya memancing suasana untuk meyakinkan bagaimana perasaan orang tua terhadap mereka.

 

Wariskan pada anak-anak bahwa teman pasti datang dan pergi, tetapi ikatan adik dan kakak adalah selamanya. Rangkul semua warna karakter dalam diri mereka. Dengan begitu, Mums dan Dads pasti menemukan gaya pengasuhan yang nyaman untuk mengajarkan pentingnya memiliki hubungan yang harmonis sebagai kakak dan adik. (TA/AS)

Baca juga: Cerita Unik Pengasuhan Anak dari Seluruh Dunia