ebagai ibu yang pernah melalui fase kehamilan, saya merasa bahwa momen ini sangat membahagiakan. Bagaimana tidak, hari demi hari saya lalui bersama dengan janin kecil yang ada di rahim saya. Merasakan pertumbuhan dan perkembangannya di dalam rahim sungguh sangat membahagiakan, apalagi ketika pertama kali dapat merasakan gerakannya, melihatnya melalui USG, dan melihatnya bertambah besar.

 

Namun di tengah semua kegembiraan menyambut hadirnya buah hati ke dunia, tidak bisa dipungkiri pula bahwa ada kalanya saya mengalami beberapa hal yang membuat saya mengeluh. Maklum, sebagai ibu hamil tentunya ada perubahan, baik fisik maupun mental, yang dialami. Jadi tidak heran pada saat tubuh sedang menyesuaikan diri, kadang kala ada ketidaknyamanan yang dirasakan.

 

Leganya, setelah berkonsultasi dengan dokter dan bidan yang menangani kehamilan saya, serta berbagi dengan teman-teman yang pernah atau sedang hamil, ternyata keluhan-keluhan tersebut sangat lazim alias normal terjadi selama kehamilan. Wah, saya jadi tenang. Nah, apa saja sih keluhan-keluhan yang umum dialami seorang ibu hamil? Dan, bagaimana cara mengatasi atau menguranginya?

 

1. Mual dan muntah

Kondisi yang satu ini saya rasa sangat identik dengan kehamilan. Saat bertemu dengan teman atau kolega, salah satu pertanyaan yang paling sering ditanyakan adalah, "Kamu mengalami mual dan muntah, tidak?" Mual dan muntah pada kehamilan diduga disebabkan oleh tingginya kadar hormon human chorionic gonadotropin (HCG), terutama pada trimester awal kehamilan. Saya sendiri mengalami mual dan muntah sejak memasuki minggu ke-10 kehamilan, dan berangsur-angsur membaik sejak memasuki minggu ke-16.

 

Mual dan muntah pada kehamilan biasanya akan membuat nafsu makan menurun. Begitu pula dengan saya. Namun, saya selalu menanamkan dalam hati bahwa janin saya tetap butuh asupan makanan. Jadi, saya mengakalinya dengan makan dalam porsi kecil tetapi sering, serta memilih menu makanan yang tidak merangsang rasa mual. Mau tahu cara lain untuk mengatasi mual dan muntah selama kehamilan? Yuk, simak di sini!

 

Baca juga: Faktanya, Belum Semua Ibu Mengisi Buku KIA!

 

2. Cepat lelah

Di awal kehamilan, saya merasa lebih mudah lelah dari sebelumnya. Sedikit mengerjakan sesuatu, saya biasanya stop dahulu beberapa saat, baru bisa lanjut bekerja kembali. Padahal, rasanya dahulu saya sanggup mengerjakan pekerjaan yang sama tanpa lelah.

 

Ternyata hal ini normal terjadi, terutama pada trimester pertama kehamilan. Tubuh sedang mempersiapkan janin untuk berkembang dan hal tersebut membutuhkan energi yang cukup besar dari sang Ibu. Selain itu, tingginya level hormon progesteron juga akan membuat ibu hamil menjadi lebih mudah mengantuk, sehingga muncul keinginan untuk terus beristirahat.

 

Biasanya hal ini berkurang ketika memasuki trimester kedua kehamilan. Namun, tak jarang keluhan ini muncul lagi di trimester ketiga. Karena pada trimester ketiga janin sudah bertumbuh besar, sehingga ada ekstra ‘beban’ yang ‘dibawa’.

 Cara mengatasi kelelahan ini tentu saja dengan beristirahat yang cukup. Saya sendiri memastikan untuk cukup tidur di malam hari, agar mengurangi kelelahan di siang hari saat beraktivitas. Selain itu, tidak ada salahnya meminta bantuan orang lain, misalnya suami atau kolega kerja, untuk mengerjakan hal-hal yang sekiranya membuat kita lelah.

 

3. Kram di bagian kaki

Kram adalah suatu kondisi ketika otot tubuh berkontraksi secara involuntary alias di luar kontrol sadar manusia. Saat hamil, ternyata kram, terutama di bagian kaki, cukup normal terjadi. Meski begitu, menurut banyak literatur penyebabnya belum dapat dipastikan.

 

Demikian pula dengan saya. ‘Serangan’ kram kaki biasanya menghampiri saat tidur malam. Hal ini cukup menganggu, karena saya bisa tiba-tiba terbangun dan mengerang kesakitan. Biasanya, saya membangunkan suami dan ia membantu melurukan kaki saya agar kram cepat hilang. Cara lain yang saya lakukan adalah stretching alias pelenturan sebelum tidur, terutama untuk daerah kaki. Mandi air hangat sebelum tidur juga cukup membantu saya mengatasi masalah ini.

 

Baca juga: Divonis Struma di Usia Kehamilan 6 Bulan

 

4. Nyeri punggung

Selama kehamilan, ligamen yang ada di tubuh menjadi lebih lentur untuk mempersiapkan terjadinya proses kelahiran. Hal ini dapat menyebabkan ketegangan pada area punggung dan pelvis bagian bawah. Maka tidak heran banyak wanita hamil, termasuk saya, mengeluhkan nyeri punggung. Terutama saat kehamilan memasuki trimester ketiga.

 

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi nyeri punggung selama kehamilan adalah menghindari mengangkat benda berat serta menggunakan sepatu flat shoes yang dapat mendistribusikan beban tubuh secara lebih merata.

 

Selain itu, hindari membawa beban yang hanya bertumpu pada satu sisi tubuh saja. Karenanya, sepanjang kehamilan saya memilih menggunakan tas ransel daripada tas selempang. Jika sedang membawa tas berisi hasil belanjaan, saya selalu membagi beban yang rata antara tangan kanan dan kiri.

 

5. Lebih sering buang air kecil

Frekuensi saya bolak-balik ke toilet untuk buang air kecil rasanya semakin meningkat saat hamil. Ternyata salah satu yang menyebabkan hal ini adalah rahim yang mulai membesar dan menekan kandung kemih. Alhasil, keinginan untuk buang air kecil pun meningkat.

 

Yang cukup menganggu bagi saya adalah jika tengah malam harus terbangun karena ingin buang air kecil. Oleh karena itu, saya selalu buang air kecil sebelum tidur serta mengurangi konsumsi minuman yang mengandung kafein. Pasalnya, kafein bersifat diuretik alias merangsang buang air kecil.

 

Keluhan sering buang air kecil juga menjadi kendala saat sedang dalam perjalanan. Apalagi setiap hari saya harus melalui kemacetan Jakarta. Saya selalu buang air kecil dahulu sebelum naik kendaraan, berjaga-jaga kalau macet melanda dan tidak sempat bertemu toilet sepanjang perjalanan!

 

 

6. Gusi berdarah saat menggosok gigi

Saat mengalami keluhan ini, saya pikir ini tidak ada hubungannya dengan kehamilan. Ternyata, hampir separuh populasi ibu hamil mengalami kondisi yang disebut pregnancy gingivitis. Saat hamil, perubahan kadar hormon akan membuat plak lebih banyak menumpuk di gusi. Hal ini menyebabkan gusi menjadi mudah meradang, sehingga gusi bisa berdarah saat menggosok gigi.

 

Cara mengatasinya adalah dengan menjaga higienitas rongga mulut, untuk mengurangi tumbuhnya plak pada gigi dan gusi. Menggosok gigi secara rutin dua kali sehari, serta menggunakan mouthwash yang bebas alkohol, karena kandungan alkohol dapat memperburuk gingivitis. Selain itu, hindari terlalu banyak ngemil makanan yang manis!

 

Nah, itulah enam keluhan yang saya alami selama kehamilan pertama. Apakah Mums juga mengalami hal-hal tersebut? Jika iya, kita patut ‘bersyukur’ dan tidak perlu khawatir berlebihan. Pasalnya, keluhan-keluhan tersebut memang umum terjadi pada ibu hamil di manapun.

 

Baca juga: Konsumsi Asam Folat saat Hamil Harus Sesuai Rekomendasi Dokter!

 

Selalu berkonsultasi dengan dokter atau bidan mengenai keluhan yang dialami adalah cara saya untuk tetap rileks menghadapi keluhan-keluhan tersebut. Yang pasti, buat saya kehamilan harus dijalani dengan bahagia, agar janin kita pun bahagia bertumbuh di dalam rahim.

 

Apakah Mums memiliki pengalaman mengenai keluhan-keluhan yang umum terjadi selama kehamilan? Atau adakah keluhan lain yang sering Mums alami selama kehamilan? Yuk, sharing di forum Teman Bumil! Salam sehat!