Kentang goreng sudah menjadi salah satu makanan cepat saji yang paling disukai banyak orang. Bagaimana tidak? Rasanya yang enak, renyah, dan gurih memang bikin ketagihan ya, Gengs! Tapi sayangnya, sudah bukan rahasia lagi bahwa kentang goreng tidak sehat, terutama jika dikonsumsi terlalu berlebihan. Pasalnya, dalam pembuatannya, kentang goreng direndam di minyak panas. Oleh sebab itu, makanan ini memiliki kandungan lemak dan kalori yang sangat tinggi.

 

Maka dari itu, kentang goreng berisiko menyebabkan sejumlah masalah kesehatan serius jika dikonsumsi secara rutin. Kentang goreng juga mengandung banyak garam dan akrilamid, sebuah zat kimia yang memicu pertumbuhan sel kanker. Untuk tahu lebih jauh tentang bahaya konsumsi kentang goreng secara berlebihan, berikut penjelasannya seperti dilansir oleh portal Live Strong!

Baca juga: Kentang vs Nasi: Mana yang Lebih Sehat?

 

1. Kandungan Lemak Tinggi

Kentang goreng yang dimasak dengan cara direndam di minyak goreng panas cenderung memiliki kandungan lemak yang sangat tinggi. Hal tersebut meningkatkan risiko Kamu mengalami obesitas. Selain itu, sebuah penelitian dari Diabetes and Obesity Center of Excellence di University of Wasington menemukan bahwa diet tinggi lemak dapat merusak sel saraf otak yang mengontrol berat badan.

 

Kentang goreng khususnya memiliki kandungan lemak trans dan lemak jenuh yang tinggi. Menurut American Heart Association, lemak trans dan lemak jenuh meningkatkan kadar kolesterol di dalam darah. Hal tersebut juga meningkatkan penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2.

 

 

2. Karbohidrat

Kentang goreng juga memiliki kandungan karbohidrat tinggi. Oleh sebab itu, konsumsi makanan ini harus dibatasi atau bahkan dihindari. Karbohidrat memang dibutuhkan tubuh untuk bisa berfungsi dengan baik. Namun, konsumsi karbohidrat berlebihan juga akan menyebabkan obesitas, diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan kanker.

Baca juga: Konsumsi Kentang Berlebih Picu Risiko Hipertensi

 

3. Garam

Dalam pembuatannya, kentang goreng biasanya ditaburi garam dalam jumlah banyak dan hal tersebut bisa menyebabkan sejumlah masalah kesehatan jika dikonsumsi secara rutin. Diet harian yang memiliki kandungan garam tinggi meningkatkan risiko tekanan darah tinggi. Kondisi tersebut juga berisiko menyebabkan penyakit jantung, penyakit ginjal, dan stroke.

 

4. Pada Wanita Hamil dan Menyusui

Penelitian yang dilakukan oleh Nuremberg Biomedical and Drug Research Institute menyarankan agar wanita hamil dan menyusui tidak mengonsumsi kentang goreng karena mengandung karsinogenik dan zat akrilamid. Akrilamid biasanya ditemukan di dalam makanan yang digoreng di dalam minyak pada temperatur 180 derajat selsius atau lebih. Salah satu makanan yang umumnya digoreng dalam temperatur setinggi itu adalah kentang goreng dan keripik kentang.

 

Fetus dan bayi baru lahir masih rentan terkena dampak bahaya dari akrilamid karena sel-sel yang memisahkan sirkulasi darah di pusat sistem saraf otak masih belum tumbuh secara sempurna. Oleh sebab itu, wanita hamil disarankan agar tidak mengonsumsi kentang goreng. Begitu pula dengan wanita menyusui, karena zat akrilamid bisa masuk ke dalam tubuh bayi lewat ASI.

Baca juga: Manakah yang Lebih Sehat: Sayuran yang Dimasak atau yang Mentah?

 

Apakah penjelasan di atas sudah meningkatkan kesadaran Kamu tentang bahaya konsumsi kentang goreng berlebihan? Sudah saatnya Kamu mengurangi kebiasaan mengonsumsi makanan cepat saji seperti kentang goreng.

 

Kebanyakan orang memilih mengonsumsi makanan cepat saji ketika sedang terburu-buru pergi ke kantor atau mengalami stres akibat pekerjaan. Namun, sebenarnya mudah kok memilih alternatif sarapan yang simpel di pagi hari. Kamu bisa mengonsumsi buah seperti apel dan pisang atau kacang-kacangan seperti almond sebelum ke kantor. Mengonsumsi makanan sehat seperti itu juga memberikan energi yang lebih seimbang dan konsisten.

 

Mengurangi konsumsi kentang goreng dan makanan cepat saji lainnya juga akan membantu Kamu menurunkan berat badan serta membantu menjaga kebugaran tubuh setiap harinya. Jadi, mulai sekarang jangan biasakan mengonsumsi kentang goreng secara rutin, ya. (UH/WK)

Mengapa Kentang?