Saya membuka mata dengan kepala berat. “Pukul berapa ini?”

 

Sinar matahari pagi menyapa malu-malu dari sudut jendela. Dari sapaan sinarnya, saya memperkirakan sudah jam 8 pagi. Sudah saatnya saya bangun tidur.

 

“Kenapa rasanya tidak nyaman, ya?” Sambil menarik napas dalam-dalam, saya menyadari ada sesuatu yang mengganjal di hidung saya. Napas saya tidak lega seperti biasanya. Seperti ada yang menyumbat jalur pernapasan.

 

Saya membalikkan badan berlawanan dengan arah sumbatan hidung saya. Bukankah ini yang dianjurkan oleh tetua-tetua keluarga? Jika sumbatan di kanan, tidurlah ke arah kiri, dan sebaliknya. Saya menghabiskan beberapa menit dan bertahan di posisi tersebut, dan benar saja, sumbatan di hidung menghilang. Saya kembali ke posisi duduk, tidak lama kemudian tersumbat lagi, diiringi dengan bersin sebanyak 3 kali.

 

Saya mengerti mengapa kepala saya masih berat dan tidur tidak nyaman. Sejak pukul 3 dini hari, saya sudah terbangun karena napas saya tersumbat. Terkadang diselingi dengan cairan hidung yang jernih. Apakah saya flu?

***

 

Kejadian di atas cukup sering menimpa saya. Pilek dengan cairan yang jernih, bersin, dan hidung tersumbat merupakan gejala yang sering saya alami. Apakah saya hanya mengalami flu biasa? Flu yang tidak perlu antibiotik dan hanya memerlukan obat simtomatik untuk menghilangkan gejalanya?

Baca juga: Penyebab Pilek Tak Kunjung Sembuh, Berbahayakah?

 

Saya memang tidak membutuhkan antibiotik. Hal yang mencetuskan gejala ‘pilek’ pada saya adalah alergi (rhinitis alergi). Keadaan ini dapat menimbulkan gejala seperti yang saya sebutkan di atas. Bahkan pada rhinitis alergi yang cukup berat, dapat memengaruhi kualitas hidup dengan cara mengganggu waktu tidur dan waktu bekerja.

 

Bagaimana Mengetahui Kalau Kamu Rhinitis Alergi?

Jawabannya adalah ketika Kamu sering mengalami pilek, namun tidak demam dan cairan hidung tidak berwarna pekat maupun kental. Gejalanya juga sering kali dialami pada periode waktu tertentu, misalnya pada pagi hari, musim semi, musim hujan, dan sebagainya.

Baca juga: Pengalaman Pertama Menghadapi Bayi Batuk Pilek

 

Mungkin pada awalnya Kamu mengira ini adalah pilek biasa, sehingga minum beberapa jenis obat over the counter selama 3 hari. Namun, gejala hanya menghilang sebentar dan kembali menyerang. Biasanya juga disertai dengan mata berair dan gatal pada sekitar lipatan lengan. Kemungkinan ini terjadi karena terdapat riwayat alergi atau asma pada keluarga Kamu. Sedangkan pada anak-anak, sering kali ditemukan kebiasaan untuk mengusap hidung.

 

Mencegah Rhinitis Alergi Kambuh

Seperti alergi pada umumnya, rhinitis alergi dipengaruhi oleh faktor pencetus. Faktor pencetus, seperti debu, tungau, udara dingin, dan sebagainya, merupakan trigger dari timbulnya gejala alergi. Perlu diingat kapan gejala ini muncul dan dicatat riwayat konsumsi makanan dan obat-obatan sebelumnya.

 

Konsultasi ke dokter dapat memberikan gambaran alergi yang dialami. Biasanya dokter akan meresepkan obat antialergi yang dikonsumsi jika gejalanya menyerang. Obat yang dikonsumsi tergantung gejala, serta perlu disesuaikan dosis dan jenisnya. Namun, yang paling penting adalah melakukan pencegahan dan perubahan pola hidup. Apa saja sih yang bisa dilakukan di rumah?

 

1. Mengganti seprai secara rutin

Mungkin Kamu belum tahu, tapi salah satu penyebab alergi adalah debu dan tungau yang ada di ranjang. Mengganti seprai selama beberapa hari sekali akan menurunkan risiko paparan dari hal-hal tersebut.

 

2. Membersihkan kamar dengan vacuum cleaner

Membersihkan sofa, gorden, selimut, dan dipan ranjang menggunakan vacuum cleaner  perlu dilakukan secara rutin untuk menurunkan risiko paparan alergi. Gunakan vacuum yang memiliki kekuatan daya isap yang cukup besar, agar dapat membersihkan lebih baik.

 

3. Terkena paparan sinar matahari

Paparan sinar matahari merupakan hal yang baik bagi penderita alergi. Buka jendelamu agar kamar tidur ‘tersapu’ oleh sinar matahari pagi. Jangan lupa berolahraga pagi, untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan memperbaiki aliran darah.

 

4. Perhatikan Asupan Makanan

Walaupun jarang, namun alergi tipe ini bisa dipengaruhi oleh makanan. Tidak ada pantangan khusus bagi penderita alergi, karena setiap penderita memiliki alergi yang berbeda. Catat jenis makanan yang dapat menimbulkan gejala dan hindari paparannya.

 

Itulah cara untuk mengenali apakah Kamu menderita alergi atau pilek biasa. Kalau Kamu curiga menderita alergi, maka sebaiknya Kamu segera berkonsultasi ke dokter dan lakukan tips-tips di atas.

Baca juga: Alergi Cokelat? Inilah Penyebab dan Gejalanya!